Karakter desainnya mengarah ke mobil Eropa. Jika dilihat dari samping, maka mobil ini hampir menyerupai Mercedes A-Class. Jika dari belakang, maka desain lampunya yang berada di pilar C (mulai dari tengah ke atas) menyerupai Hyundai Atoz. Namun, Splash ini kembaran dengan Opel Agila. Jelas bahwa posturnya hatchback.
Uniknya, pihak SIS menyebut kendaraan baru mereka ini sebagai mini multi purpose vehicle (MPV). "Karena konsep dasarnya diambil dari wagon. Tadinya, kami mau menamakannya mini wagon, tapi akhirnya lebih tepat mini MPV," sebut Johanes Saragih, Brand Manager R4 PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS).
Menurut Johanes, proses pembuatan Splash dimulai pada 2003. Kala itu, Jepang mengirim 10 teknisi ke Eropa untuk melakukan observasi. Pada 2006, kehadirannya dimulai dalam bentuk konsep yang dipajang pada Paris Motor Show. Tahun berikutnya, mobil ini tampil di Frankfurt Motor Show sebagai produk massal, dan pada 2009, Splash diproduksi di India.
Daya tarik ketiga ada pada ruang interiornya yang cukup lega dan mengingatkan saya pada Suzuki Karimun. Padahal, wheelbase-nya 2.360 mm atau sama dengan Karimun Estilo. Bagian dalam mobil ini bisa lega lantaran platform Splash diambil dari Suzuki Swift.
Menariknya, posisi takometer berada di atas dasbor. Selain itu, seluruh instrumen indikator terpusat berada di sisi penunjuk kecepatan. Tuas perseneling menyatu dengan konsol boks tengah dan hal ini menambah kesan elegan. Sayang, Splash ii tidak dilengkapi tilt steering.
Tenaga bawah besar. Daya tarik terakhir adalah tenaga mesin. Mini MPV ini menggendong mesin K12M DOHC 4 silinder segaris injeksi berkapasitas 1.197 cc. Dapur pacu ini berbahan aluminium. Namun memang, posisi intake manifold masih konvensional (berada di dekat firewall).
Kendati begitu, cukup kaget rasanya ketika entakan tenaga yang muncul begitu besar. Kesempatan itu dirasakan ketika kami mengikuti Fun Rally dengan rute dalam kota yang mengunjungi 4 pos. Namun, karena tak bisa mendapatkan kecepatan maksimum, lomba itu pun dimanfaatkan untuk merasakan kestabilan dan kelincahan.
Dalam kondisi lalu lintas padat dan kilometer menunjukkan 20 km/jam, pergerakan masih bisa memanfaatkan gigi 3. Saat mau tancap gas, tak perlu pindah gigi dua. Tekan pedal gas, mobil pun langsung ngacir. Getaran mesin baru terasa ketika gigi tiga pada putaran 1.600 rpm. Boleh jadi, tenaga yang besar ini muncul karena aliran udara menuju ruang bakar yang panjang berkat desain intake manifold melingkar dan terbuat dari bahan plastik.
Seandainya harga mobil ini dibuka antara Rp 130 juta dan Rp 135 juta, target 800 unit per bulan bisa tercapai.
Data Spesifikasi
Panjang | 3.715 mm |
Lebar | 1.680 mm |
Tinggi | 1.618 mm |
Jarak Sumbu Roda | 2.360 mm |
Radius putar | 4.700 mm |
Mesin | K12M DOHC |
Silinder | 4, in-line |
Jumlah katup | 16 |
Tenaga Maks | 10.0 : 1 |
Torsi Maks | 85 PS @ 6.000 rpm |
Kapasitas tangki | 113 Nm @ 4.500 rpm |
Setir | Electronic Power Steering |
Suspensi Depan | MacPherson Strut & Coil Spring |
Belakang | Torsion Beam & Coil Spring |
Rem Depan | Disc Brake |
Belakang | Drum |
Ban Tipe Std | 165/80R14 (steel) |
Tipe GL | 185/60R15 (alloy) |
0 comments:
Post a Comment